Salatiga, 11
September 2025 – Pusat Studi
Halal Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga bekerja sama dengan Halal Center INISNU Temanggung menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Tips Lolos
Verifikator BPJPH untuk Percepatan Sertifikasi Halal”. Kegiatan ini
menghadirkan narasumber utama Ketua Halal Center INISNU Temanggung, Abdul Wahab
Fahrub, M.Pd., dan diikuti oleh para Pendamping Proses Produk Halal (P3H) serta
mahasiswa UIN Salatiga.
Acara dibuka secara
resmi oleh Ketua LP2M UIN Salatiga, Hammam, Ph.D., yang dalam sambutannya
menegaskan pentingnya percepatan sertifikasi halal dalam menghadapi tantangan
global, sekaligus mendukung program pemerintah melalui Badan Penyelenggara
Jaminan Produk Halal (BPJPH). Menurutnya, sertifikasi halal bukan hanya
kewajiban regulatif, melainkan juga instrumen strategis dalam meningkatkan daya
saing UMKM, memperluas pasar, serta menjamin ketenangan konsumen Muslim.
Selanjutnya, Ketua
Pusat Studi Halal UIN Salatiga, Syaefudin Achmad, M.Pd., menambahkan bahwa
perguruan tinggi Islam, khususnya UIN Salatiga, memiliki tanggung jawab
akademik dan moral untuk turut mendukung percepatan sertifikasi halal. Ia
menyampaikan bahwa keterlibatan mahasiswa dan P3H dalam kegiatan ini merupakan
wujud nyata peran kampus dalam menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten di
bidang jaminan produk halal. “Kami ingin UIN Salatiga tidak hanya menjadi pusat
pengembangan keilmuan, tetapi juga pusat pengabdian masyarakat yang solutif dan
responsif terhadap kebutuhan bangsa, khususnya dalam bidang halal,” tegasnya.
Dalam sesi utama,
Abdul Wahab Fahrub, M.Pd., menyampaikan materi tentang strategi praktis agar
P3H maupun pelaku usaha dapat lebih mudah lolos verifikasi BPJPH. Beliau
menjelaskan secara rinci prosedur administrasi, aspek regulasi terbaru, serta
tantangan yang kerap dihadapi pelaku usaha. “Hal terpenting dalam proses
sertifikasi halal adalah ketelitian dalam menyiapkan dokumen, pemahaman yang
mendalam terhadap aturan BPJPH, serta komunikasi yang baik antara pendamping
halal dengan pelaku usaha. Dengan begitu, proses verifikasi dapat berjalan
lebih cepat, efisien, dan sesuai standar,” paparnya.
Kegiatan FGD ini
berlangsung dengan sangat dinamis dan interaktif. Para P3H yang hadir
menyampaikan berbagai pengalaman, mulai dari kendala teknis dalam pengisian
Sistem Informasi Halal hingga tantangan lapangan dalam mendampingi UMKM.
Narasumber memberikan solusi konkret sekaligus berbagi praktik baik yang dapat
diadaptasi oleh para pendamping. Mahasiswa UIN Salatiga yang turut hadir
juga antusias mengikuti diskusi. Mereka mengajukan pertanyaan seputar peluang
keterlibatan generasi muda dalam mendukung percepatan sertifikasi halal, serta
bagaimana kampus dapat berperan lebih besar dalam melahirkan pendamping halal
yang profesional.
FGD ditutup dengan
rangkuman poin-poin penting yang menekankan perlunya sinergi antara pemerintah,
perguruan tinggi, pendamping halal, dan pelaku usaha. Diharapkan melalui
kegiatan ini, para P3H semakin terampil dan profesional dalam menjalankan
tugas, sementara mahasiswa mendapatkan bekal pengetahuan yang relevan untuk
mendukung agenda nasional sertifikasi halal.Dengan adanya forum diskusi ini,
UIN Salatiga semakin meneguhkan komitmennya sebagai perguruan tinggi Islam yang
proaktif dalam mendukung penguatan ekosistem halal di Indonesia. Percepatan
sertifikasi halal bukan hanya sebuah program administratif, melainkan juga
langkah strategis dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat produsen halal
dunia.
Posting Komentar